Sejarah Togel Singapore

Togel singapore adalah jenis permainan yang pemainnya memiliki peluang untuk memenangkan hadiah. Bentuk perjudian ini telah dipraktikkan selama ribuan tahun dan terus memainkan peran penting dalam masyarakat hingga saat ini. Lotre adalah permainan yang sangat populer di beberapa negara di dunia. Di Amerika Serikat, pasar lotere terbesar, penjualannya telah berkembang menjadi lebih dari $9 miliar setiap tahun.

Lotre adalah sumber pendanaan untuk organisasi amal, lembaga keagamaan, dan pemerintah negara bagian. Mereka juga populer di Timur Tengah, Asia Pasifik dan Amerika Latin. Diperkirakan industri ini tumbuh sebesar 9,1% dari 2018 hingga 2026. Namun, permainan lotere tidak sepopuler taruhan olahraga dan kasino.

Meskipun lotere dilarang di Prancis selama dua abad, lotere dihidupkan kembali pada abad ke-17. Beberapa gereja, kota, dan koloni di AS dan Kanada menggunakannya untuk mendanai berbagai proyek. Ini termasuk pembangunan gereja, perpustakaan, sekolah dan jembatan. Lainnya menggunakan dana lotre untuk membangun milisi lokal dan perguruan tinggi lokal.

Pada awal abad ke-19, lotere swasta dilegalkan di AS dan uangnya digunakan untuk mendanai universitas University of Pennsylvania, Princeton, dan Columbia. Selama Perang Prancis dan India, sejumlah koloni di Amerika Serikat menggunakan lotere untuk mengumpulkan dana bagi pasukan mereka.

Kekaisaran Romawi mengadakan lotere Eropa pertama yang diketahui. Lotre adalah bentuk hiburan yang populer bagi para elit selama pesta Saturnalian. Pemegang tiket diberi tiket yang akan menjamin mereka hadiah dalam bentuk set makan malam yang mewah.

Ketika Gereja Katolik menentang lotere sebagai pelanggaran sakramen, praktik itu dihentikan. Namun, popularitas lotere tumbuh pada abad ke-18 dan menjadi sumber pendanaan bagi kongregasi religius. Apalagi keuntungan dari lotere digunakan untuk membayar perbaikan kota Roma.

Selama Dinasti Han di Cina, lotere diyakini memainkan peran penting dalam pembiayaan proyek-proyek besar pemerintah. Catatan dari Chinese Book of Songs menyebutkan bahwa lotere adalah “penggambaran kayu dan undian”. Catatan lain menggambarkan lotere sebagai permainan untung-untungan.

Lotre tersebar di Kekaisaran Romawi dan Dinasti Han. Namun, banyak yang dikritik oleh gereja dan monarki. Banyak orang tidak mau mempertaruhkan sejumlah kecil uang mereka untuk kesempatan memenangkan uang dalam jumlah besar. Akhirnya, lotre dipandang sebagai momok.

Pada abad ke-17, lotere diadakan di berbagai kota di Belanda dan Prancis. Sebuah catatan dari L’Ecluse pada tahun 1445 menggambarkan lotre yang diadakan untuk mengumpulkan dana bagi tembok kota.

Pada abad ke-18, lotere digunakan untuk membangun 15 gereja di Paris. Contoh lainnya adalah Loterie de L’Ecole Militaire yang didirikan pada tahun 1774 oleh Madame de Pompadour. Beberapa tahun kemudian, Loterie de France diganti namanya menjadi Loterie Royale, dan hasil dari lotere digunakan untuk membangun akademi militer di Paris.